CEK UPDATE | JAWA BARAT CIANJUR - Pemerintah melalui Program Ketahanan pangan terus berupaya meningkatkan kebutuhan masyarakat akan daging, terutama daging sapi.
Produksi daging sapi saat ini masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging. Untuk itu, cara pemberian pakan sapi perlu diperhatikan agar ternak tumbuh gemuk. Jum'at, (29/12/2023).
Melihat kondisi tersebut Koperasi KMP KITA bersama Anggotanya berusaha membantu Pemerintah dalam penyediaan kebutuhan masyarakat akan daging terutama menghadapi hari besar keagamaan.
Bertempat di Kp. Buniaga RT. 02/06 Desa Ciherang Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Wakil Ketua Koperasi KMP KITA (Asep Dadan Sunandar, ST. SP), didampingi Ketua Tim Pengawas (Agus Budi) beserta jajaran tim dan (Dagus Aria Rahmana) pemilik penggemukan sapi yang juga anggota Koperasi KMP KITA berinisiatif membantu Pemerintah dalam program ketahanan pangan, dengan inovasi pemberian pakan ternak.
"Indonesia kaya dengan berbagai macam ternak. Salah satu hewan ternak yang memiliki banyak keuntungan, yaitu sapi. Daging sapi yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat adalah daging sapi potong," ujar Asep Dadan Sunandar, ST.SP. yang akrab disapa Doni.
"Sapi potong merupakan sapi yang dipelihara dengan tujuan diambil dagingnya," tambahnya.
"Supaya ternak sapi gemuk, tidak hanya dengan mengandalkan pakan, tapi juga dengan pemberian vitamin," ucap Doni.
Ia pun menjelaskan' Pada proses penggemukkan sapi potong, pakan memang menjadi bagian terpenting karena pakan yang baik akan mempercepat proses penggemukan.
"Namun terkadang, pakan menjadi masalah karena ada sebagian sapi yang cocok dengan beberapa jenis pakan. Oleh karena itu, peternak harus pandai mencari pakan yang cocok untuk sapi, terutama dalam masa obat penggemuk sapi potong," urai Doni.
Hal senada disampaikan Ketua Pengawas Koperasi KMP KITA, Agus Budi yang akrab dipanggil Gusbud.
"Kita menemukan komposisi pakan yang memiliki kandungan gizi cukup untuk kebutuhan sapi," ungkapnya.
"Pakan haruslah mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Selain itu, pakan mesti dalam keadaan baik dan tidak tercemar kotoran atau bibit penyakit yang bisa merusak pakan tersebut," jelas Gusbud.
Lebih lanjut Gusbud menjelaskan; "Jenis pakan sapi potong, diantaranya Pakan hijau, Pakan hijau sangat baik untuk sapi terutama pada masa penggemukan," paparnya.
Sambung Gusbud, Pakan hijau yang dapat diberikan antara lain jenis rumput, siratro, lamtoro, gamal, dan centro, serta daun lamtoro dan limbah pertanian seperti jerami. Pakan hijau bisa dijadikan pakan utama sapi. Jadi, pakan harus segar agar sapi mendapatkan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya.
Lanjut Gusbud; "Selanjutnya, Pakan konsentrat atau pakan penguat, yaitu berupa pakan olahan seperti dedak padi yang telah dicampurkan bungkil kelapa, tepung tulang, dan garam dapur. Pakan konsentrat ini 70% dedak, 30% bungkil kelapa, 0,5% tepung tulang, dan 1% garam dapur. Komposisi olahan tersebut harus sesuai, jangan terlalu banyak. Alasannya, agar gizi sesuai dengan kebutuhan sapi tersebut," urainya.
"Tentu saja dengan racikan dan komposisi yang tepat, alhamdulilah kita sudah memiliki formula racikan yang tepat," imbuh Gusbud.
Ia pun menguraikan cara pemberian pakan untuk sapi potong, pakan untuk penggemukan sapi harus diatur sesuai target yang diharapkan.
"Sebaiknya memberikan pakan hijau lebih banyak dari pada olahan konsentrat karena pakan hijau adalah makanan utama sapi. Waktu yang tepat dalam pemberian pakan, yaitu 3 kali sehari pada pukul 8 pagi, 12 siang, dan 5 sore." Pungkas Gusbud.
(Arkam)