CEK UPDATE | JAKARTA — Akhir Semester tahun ini sepertinya perdagangan kedua dua negara Indonesia dan Malaysia agak turun dari Rp 697.54 triliun, atau turun 19.8 prosen dibanding tahun lalu per Agustus 2022 sekitar 265.8 miliar ( 870.45 triliun) info tersebut dari departemen statistik Malaysia.
Dalam acara kerjasama perdagangan antara Indonesia dan Malaysia di Jakarta menghadirkan sekitar 13 pengusaha dari Malaysia yang dihadiri kurang lebih 50 orang pengusaha Indonesia dari Dekopin (Dewan koperasi Indonesia) juga dari Hipmikindo (Himpunan pengusaha mikro dan kecil Indonesia), di jakarta berjalan lancar dan sukses, semua pihak kelihatan bersemangat untuk saling melakukan bisnis antar negara.
Dr. Syahnan Phalipi, S.H.,M.M.,M.B.A, sebagai Wakil Ketua Dekopin & Ketua Umum Founder DPP Hipmikindo sekaligus sebagai Lawyer itu dalam sambutannya menyampaikan beberapa poin, hendaknya para pengusaha memprioritaskan kerjasama yang saling menguntungkan serta asas mutual agar kolaborasi ini sukses berkelanjutan.
Menurut Syahnan dalam sesi diskusi Bisnis maching tersebut, utamakan faktor mutual supaya tumbuh saling percayai selanjutnya saling mendukung yang pada gilirannya akan terjadi kerjasama saling menguntungkan dalam panjang secara berkesinambungan.
"Dengan pendekatan budaya yang hampir sama, kita sesama pengusaha serumpun ini mestinya lebih mudah untuk menjajaki kerjasama bisnis jangka panjang jauh kedepan," ujarnya.
Ternyata para pengusaha Malaysia pun semuanya bersemangat untuk mencari mitra dari pengusaha Indonesia apalagi terlihat mayoritas yang hadir adalah pengusaha muda dari kalangan usaha kecil dan menengah. Ajang business maching ini diinisiasi oleh Dekopin bersama PKNS (Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor), Yuzawati binti Yusof sebagai Pengurus Pembangunan Usahawan Selangor Malaysia.
Syahnan berharap acara Business maching Seperti ini harus dilakukan secara berkala berkelanjutan yang langsung disambut tepuk tangan para peserta.
Berikutnya beberapa pengusaha sudah bersiap siap untuk melakukan MOU bahkan ada juga yang sudah berencana untuk mendirikan perusahaan bersama di Indonesia.
Diakhir diskusi Syahnan berpesan supaya perdagangan kedua dua negara berjalan lancar hendaknya para pengusaha Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi barang ataupun jasa ke Malaysia supaya terjadi perimbangan perdagangan antara kedua negara rencana selanjutnya kita akan perluas ke negara kawasan Asean lainya imbuhnya. (rizal)